Kamis, 16 Juni 2011

BAHAYA CINTA DUNIA

Penulis : Muhammad Syafi'i
 Diceritakan Nabi Isa as. pernah berkata, “Cinta dunia adalah sumber segala kesalahan. Di dalam harta kekayaan itu penyakitnya banyak sekali. Orang-orang yang ada disekitarnya bertanya, ” Apakah penyakit itu?” Beliau menjawab, “Pemiliknya tidak akan selamat dari sifat berbangga diri dan angkuh. “Mereka berkata, “Bagaimana jika bisa selamat?” Nabi Isa as. menjawab, “Dia akan sibuk mengurusnya dan terlupakan dari dzikir kepada Allah.”
Cinta dunialah yang memakmurkan neraka dengan dipenuhi oleh para pelakunya. Zuhud terhadap dunialah yang memakmurkan surga dengan para pelakunya. Mabuk karena cinta dunia lebih berbahaya dari pada mabuk karena minum arak. Seorang yang mabuk karena cinta dunia hanya akan sadar ketika ia berada dikegelapan lahad.
Yahya bin Mu’adz berkata, “Dunia itu arak setan. Barangsiapa mabuk karenanya niscaya tidak akan sadar sampai ia berada diantara orang-orang yang sudah mati, menyesal bersama orang-orang yang merugi.”
Paling tidak, cinta dunia akan melengahkan seseorang dari cinta kepada Allah SWT dan berdzikir kepadaNya. Barangsiapa dilengahkan oleh harta bendanya termasuklah ia ke dalam kelompok orang-orang yang merugi. Dan hati, jika telah lalai dari dzikrullah pasti setan menguasainya, dan disetir sesuai kehendaknya. Setan akan menipunya sehingga ia merasa telah mengerjakan banyak kebaikan, padahal ia baru melakukan sedikit saja.
Abdullah bin Mas’ud berkata, “Bagi semua orang di dunia ini adalah tamu, dan harta itu adalah pinjaman. Setiap tamu pasti akan pergi lagi dan setiap pinjaman pasti harus dikembalikan.” Para ulama berkata ,”Cinta dunia itu pangkal segala kesalahan dan pasti merusak agama ditinjau dari berbagai sisi :
Pertama. Mencintainya akan mengakibatkan mengagungkannya. Padahal disisi Allah SWT dunia ini sangatlah remeh. Termasuk dosa besar, mengagungkan sesuatu yang dianggap remeh oleh Allah SWT.
Kedua. Allah SWT telah melaknatnya, memurkai, dan membencinya, kecuali yang ditujukan kepadaNya. Barangsiapa mencintai sesuatu yang telah dilaknat, dimurkai, dan dibenci oleh Allah SWT berarti ia menyediakan diri untuk mendapat siksa, kemurkaan Allah SWT, dan juga kebencianNya.
Ketiga. Orang yang cinta dunia pasti menjadikannya sebagai tujuan akhir dari segalanya. Pun ia akan berusaha semampunya untuk mendapatkannya. Padahal seharusnya ia melakukan itu untuk sampai kepada Allah SWT, sampai ke akhirat. Ia telah membalik urusan dan juga hikmah. Dalam hal ini ada kesalahan. Pertama, ia menjadikan sarana sebagai tujuan. Kedua, ia berusaha mendapatkan dunia dengan amalan akhirat. Bagaimanapun ini adalah sesuatu yang terbalik, keliru, dan buruk. Hatinya benar-benar terbalik total. Begitulah cinta dunia. Ia bisa menghalangi seseorang dari pahala. Bisa merusak amal. Bahkan bisa menjadikannya sebagai orang yang pertama kali masuk neraka.
Keempat. Mencintai dunia akan menghalangi seorang hamba dari aktifitas yang bermanfaat untuk kehidupan di akhirat. Ia akan sibuk dengan apa yang dicintainya. Sehubungan dengan ini manusia terbagi menjadi beberapa tingkatan:
      1. Ada diantara mereka yang disibukkan oleh kecintaannya dari iman dan syariat.
      2. Ada yang disibukkan dari melaksanakan kewajiban-kewajibannya.
      3. Ada yang disibukkan sehingga meninggalkan kewajiban yang menghalanginya untuk meraih dunia, walaupun ia masih melaksanakan kewajiban yang lain.
      4. Ada yang disibukkan sehingga tidak melaksanakan kewajiban dengan sebaik-baiknya. Dikerjakan bukan pada waktu yang tepat.
      5. Ada juga yang disibukkan sehingga kewajiban yang dilaksanakan baru sekedar lahirnya saja. Para pecinta dunia sangatlah jauh dari ibadah lahir dan bathin.
      6. Paling tidak, seorang pecinta dunia akan melalaikan hakekat kebahagiaan seorang hamba. Yaitu kosongnya hati selain untuk mencintai Allah SWT dan diamnya lisan selain berdzikir kepadaNya.
Begitulah kerinduan dan kecintaan kepada dunia pasti membahayakan kehidupan akhirat, dan begitu pula sebaliknya.

Kelima, mencintai dunia menjadikan dunia sebagai harapan terbesar seorang manusia.
Keenam, pecinta dunia adalah manusia dengan azab paling berat. Mereka disiksa di tiga negeri; di dunia, di barzakh, dan di akhirat. Di dunia mereka diazab dengan kerja keras untuk mendapatkannya dan persaingan dengan orang lain. Adapun di alam barzakh mereka diazab dengan perpisahan dengan kekayaan dunia dan kerugian yang nyata atas apa yang mereka kerjakan. Di sana tidak ada sesuatu yang menggantikan kedudukan kecintaannya kepada dunia. Kesedihan, kedukaan, dan kerugian terus menerus mencabik-cabik ruhnya, seperti halnya cacing dan belatung melakukan hal yang sama kepada jasadnya. Dan pecinta dunia diazab di kuburnya dan juga pada hari pertemuan dengan rabbnya. Allah SWT.
Ketujuh, orang yang rindu dan cinta kepada dunia sehingga lebih mengutamakannya daripada akhirat adalah makhluk yang paling bodoh, dungu, dan tidak berakal. Karena mereka mendahulukan khayalan dari pada kenyataan, mendahulukan kenikmatan sesaat daripada kenikmatan yang abadi, dan mendahulukan negeri yang fana daripada negeri yang kekal itu dengan kenikmatan semu. Manusia yang berakal tentunya tidak akan tertipu dengan hal semacam ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar