Jumat, 17 Juni 2011

LIMA BAHASA CINTA

ai…hai…
Sorry banget karena kesibukanku dan ada masalah link, aku baru bisa posting 5 bahasa cinta jilid 2, menyambung dari artikel Lima Bahasa Cinta jilid satu, yang ternyata sudah membuat seseorang tersentakkepikiran sampai akhirnya seperti ini.

Langsung saja biar tidak menghabiskan waktu, udah ada yang protes artikelku kepanjangan kemarin.

Bahasa cinta selanjutnya adalah:

4. Physical Touch: sentuhan penuh kasih, bukan nafsu.
Ini bahasa cinta yang paling seru kalau lagi diomongin sama teman-temanku.  Soalnya paling menjurus…hehehe.
Apakah pasangan anda sering minta dipeluk?  Mungkin Physical Touch adalah bahasa cintanya.  

Yap. Pelukan hangat, sentuhan di bahu, genggaman tangan atau ciuman lembut di dahi (or even a deep kiss)dari pasangan, bagi orang yang bahasa cintanya adalah physical touch, akan membuat mereka merasa dicintai
Ada yang mengartikan seks adalah contoh bentuk sentuhan fisik.  Ini tidak salah.  Yang harus diingat, seks yang dimaksud di sini adalah seks sebagai pengungkapan cinta, bukan sekedar pemuasan nafsu.
Bila anda memiliki pasangan yang bahasa cintanya adalah Physical Touch, belajarlah untuk menggunakannya dengan bijak.   Sentuhan fisik yang keliru bisa mengacaukan hubungan anda dengan pasangan. 
Contoh: Hubungan anda sedang bermasalah dengan istri anda yang bahasa cintanya adalah Physical Touch.  Lalu anda mengajaknya berhubungan seks. Anda beranggapan, dengan berhubungan seks masalah itu akan selesai, bukankah istri anda suka disentuh secara fisik?   Tidak tahunya ajakan anda malah membuat istri anda makin berang. Well,  tidak semua masalah bisa diselesaikan dengan seks. Mungkin pasangan anda hanya memerlukan pelukan sayang untuk menenangkannya.
Kata Chapman, anda perlu mempelajari bagaimana pasangan anda merespon terhadap sentuhan anda.  Pelajari juga kapan pasangan anda memerlukan sentuhan yang ‘ringan’ seperti pelukan, ciuman, atau genggaman tangan, dan kapan perlu sentuhan yang ‘berat’, seperti seks.

5. Acts of Service: ‘Perbuatan lebih berarti daripada kata kata’

Ya, cinta itu bukan hanya kata-kata, tapi diwujudkan dengan perbuatan.
Menurut Chapman, buat banyak orang, acts of service, atau perbuatan baik terhadap pasangan merupakan salah satu bentuk bahasa cinta, karena perbuatan memerlukan usaha, waktu, dan energi.

Menurut  saya , bahasa cinta ini sebetulnya paling umum dilakukan.  Bahkan saking umumnya, kadang kita lupa, bahwa acts of service yang dilakukan oleh pasangan itu merupakan bentuk cinta.  Seolah-olah jadi biasa karena  terbawa dalam rutinitas.

Contohnya:
Istri (terutama yang full time mom) memasak dan mengurus rumah untuk suami dan anak-anak.  Istri perlu putar otak untuk memikirkan menu makanan sehat seminggu agar anggota keluarga tidak bosan dan mau makan masakan rumah.
Suami mengantar istri dan anak berangkat kerja atau sekolah, sebelum dia sendiri berangkat ke kantor. 

Karena sudah terbawa dalam rutinitas sehari-hari, kadang kita lupa berterima kasih atau menghargai pasangan kita atas acts of service-nya tersebut.

Nah, buat para suami, coba sekali-sekali memanjakan istri dengan membantunya mengerjakan pekerjaan rumah tangga.  Membersihkan rumah, misalnya.  Atau memandikan dan menyuapi anak, kalau anda punya anak yang masih kecil.  Itu saja bisa membuat istri anda merasa sangat disayang.

Buat para istri, mungkin sekali-sekali anda ikut membantu suami saat ia merawat mobil kesayangannya.  Atau, buatkan ia sarapan istimewa atau makanan kesukaannya untuk bekal ke kantor.

Apa ya bahasa cintaku?
Pada anak-anak, kelima bahasa cinta umumnya memiliki porsi yang sama, tidak ada yang lebih dominan.  Itu karena jiwa dan emosi anak-anak masih bertumbuh.

Semakin dewasa, biasanya ada satu atau dua bahasa yang lebih dominan dalam setiap individu. Tapi, bukan berarti kalau bahasa cinta kita yang dominant adalah Words of Affirmation, yang Physical Touch-nya ditinggalkan sama sekali.  Semua bahasa cinta di atas diperlukan untuk menjalin komunikasi dan hubungan yang baik, tinggal bahasa mana yang lebih ‘kena’ pada diri kita atau pasangan kita.

Untuk itu, sebetulnya ada beberapa pertanyaan, atau lebih tepatnya kuis,  yang bisa membantu kita mengenali apa bahasa cinta kita.  Kalau anda punya pasangan, ajak pasangan anda ikut menjawab pertanyaan ini sehingga anda pun tahu bahasa cinta pasangan anda.
Karena kegaptekanku, aku tidak bisa memposting kuis itu disini dengan kode seperti sumber aslinya.

Nah, jadi kalau anda mau tahu bahasa cinta anda dan pasangan anda, ke link ini saja
www.muhammadsyafiidesiwulandari.blogspot.com


Sebagai penutup, sekali lagi saya sampaikan: Buang ego anda, kenalilah bahasa cinta pasangan anda, lalu bicaralah dengan bahasa cinta pasangan anda, bukan bahasa cinta kita.
Cinta adalah mau memahami satu sama lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar